Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Daerah 3 T Terhubung Internet, Pemerintah Bayar Rp 20 T

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ilustrasi satelit. Sumber: aa.com.tr
Ilustrasi satelit. Sumber: aa.com.tr
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia harus menyiapkan anggaran Rp 20,7 triliun selama 15 tahun agar daerah 3 T atau Terluar, Terdepan, dan  Tertinggal di Tanah Air bisa terhubung Internet kecepatan tinggi.

Internet Tercepat Asia Tenggara: Indonesia Hanya Ungguli Kamboja

Biaya sebesar itu untuk membayar sewa beli Satelit Satria Multifungsi, yang mulai beroperasi 2023. Proyek satelit multifungsi besutan Bakti bakal memberi akses internet di 149.000 titik. Dari jumlah itu, titik terbanyak merupakan sekolah sebanyak 93.900 dan 47.900 titik kantor pemerintahan di daerah 3 T.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau Bakti telah menetapkan Konsorsium PSN sebagai pemenang tender satelit Satria itu. PSN harus menentukan mitra kerja sama dari perbankan untuk mendanai proyek senilai US$450 juta tersebut.

Konsorsium PSN terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusatara Satelit Sejahtera.

Direktur Utama Bakti, Anang Latif, menjelaskan bahwa biaya pembuatan satelit ditanggung sepenuhnya oleh pemenang tender, dalam hal ini Konsorsium PSN.

Dia mengatakan bahwa PSN akan menanggung biaya pembuatan satelit sebesar 20%, sedangkan sisanya 80% menggunakan skema peminjaman uang dari bank. PSN memiliki waktu 6 bulan untuk menentukan mitra bank yang akan kerja sama dengan mereka.

Sebelumnya, Anang juga sempat menjelaskan bahwa pemenang tender akan membuat badan khusus yang akan menangani Satelit Satria Multifungsi. Bakti menjamin akan membayar secara pasti per tahun ke badan usaha tersebut selama 15 tahun lewat skema availability payment.   

Nilai proyek satelit multifungsi mencapai Rp 20,7 triliun. Artinya selama 15 tahun Bakti akan membayar sebesar Rp1,38 triliun per tahun kepada konsorsium dengan menggunakan nilai proyek tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami belum bayar sama sekali sampai satelit di orbit dan siap beroperasi. Pemerintah harus bayar setiap tahunnya mulai 2023-2037. Ibarat apartemen pembayaran itu sudah termasuk ongkos servis chargenya, sewa pajak, asuransi  dan lain-lain,” kata Anang seperti dikutip Bisnis.com, Kamis, 25 April 2019.

Dia menambahkan setelah 15 tahun dibayar, Satelit Multifungsi Satria akan menjadi milik pemerintah. Hanya saja, umumnya pemakaian satelit tidak dapat berlangsung lama setelah 15 tahun beroperasi.

“Itukan teknologi jadi paling lama mungkin bisa hidup 3 tahun lagi, setelah itu harus sudah ada gantinya untuk 15 tahun ke depan,” kata Anang.

Sebelumnya, pemerintah memastikan bahwa pada saat satelit Satria Multifungsi beroperasi, seluruh sekolah di Indonesia serta seluruh kantor pemerintahan di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia akan terhubung dengan internet berkecepatan tinggi.

Satelit Multifungsi Satria akan menjadi andalan bagi daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh kabel serat optik untuk terhubung ke internet cepat. Pertimbangan menggunakan satelit multifungsi ini adalah untuk efisiensi biaya dan cakupan yang luas.

Dengan satelit konvesional yang ada saat ini, Bakti mengungkapkan, pemerintah mengeluarkan uang hingga Rp18 juta untuk setiap megabit per detik (Mbps). Dengan satelit multifungsi angkanya bisa turun menjadi Rp6 juta per Mbps.

Akses Internet cepat ini akan bermanfaat bagi pelayanan kesehatan, pendidikan, dan layanan administrasi pemerintahan.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

14 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.


Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

3 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.


10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

3 hari lalu

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat. Foto: Canva
10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.


Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

5 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.


Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

5 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.


Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

7 hari lalu

Indonesia Luncurkan Layanan Internet Starlink
Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.


Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

8 hari lalu

Ilustrasi Internet of Things. pinterest.com
Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.


10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

8 hari lalu

Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) BAKTI Aksi (Akes Internet) Kominfo di Desa Waworope, Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara. (TEMPO/Lourentius EP).
10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.


Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

8 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.


Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

10 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.